INDIES: ASEAN Tergantung Investasi Asing!
Nusa Dua (8/4), ASEAN Finance Ministers Meeting (AFMM) ke-15 dibuka oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dengan seruan untuk segera melakukan liberalisasi jasa keuangan, pembangunan pasar modal dan manajemen arus modal di wilayah Asia Tenggara. Seruan SBY juga merupakan sebuah dorongan percepatan dalam pembentukan Komunitas ASEAN 2015.
Terhadap pertemuan ini Oki Firman Febrian, Direktur Institute for National dan Democracy Studies (INDIES) menyatakan keprihatinannya terhadap seruan Presiden RI tersebut. “Saya sangat menyesalkan pernyataan tersebut, seruan liberalisasi itu artinya sama saja dengan menyerukan para pemilik modal besar untuk menggerus kehidupan ekonomi riil Indonesia, yang hari ini sudah terpukul oleh perjanjian perdagangan bebas yang dilakukan oleh Indonesia dan negeri-negeri kapitalis monopoli dunia” sesalnya (8/4) Read the rest of this entry »
Krisis Politik di Libya dan Ancaman Terhadap Kedaulatan!
Pertengahan Maret lalu, atas nama keamanan dan perlindungan terhadap masyarakat sipil di Libya Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi guna mengesahkan intervensi militer Amerika Serikat dan NATO yang dipimpin Perancis terhadap Libya dan sekarang Pantai Gading. Sebelumnya kebangkitan rakyat di kawasan Timur Tengah mulai dari Mesir, Tunisia dan Bahrain. The Institute for National and Democracy Studies (INDIES) memandang bahwa tata dunia yang hari ini berada dibawah dominasi negeri-negeri ”super power” mulai terancam.
“Krisis energi, pangan, dan finansial yang terjadi didunia dan berawal dari tak terpecahkannya kontradiksi internal di negeri-negeri dunia pertama telah menunjukan wajahnya yang paling kasar yaitu intervensi militer. Pergolakan yang terjadi di Timur Tengah merupakan Amerika Serikat dan sekutunya dikawasan Timur Tengah dan Afrika merupakan kelanjutan pengukuhan dan penuntasan tata dunia baru di era kapitalisme monopoli” terang Oki Firman Febrian, Direktur INDIES, di Jakarta (6/4).
Menurut INDIES, kepentingan negeri-negeri dunia pertama untuk keluar dari krisis internalnya yang akut adalah dengan melakukan intervensi militer, dan hal ini tercermin dari ongkos perang. Sebut saja AS sebagai yang paling berkepentingan anggran militernya semakin membesar. Membesarnya anggaran militer ini bergerak intensif sering dengan operasi-operasi militer yang dilakukan oleh AS dan sekutunya di berbagai negeri, jika tak dapat dikatakan sebagai agresi militer, demikian analisa peneliti INDIES, Aan Anshary. Read the rest of this entry »
Komunitas ASEAN 2015 : Keuntungan atau Kerugian?
Proses mewujudkan visi ASEAN sebagai kawasan terpadu (integrated community) yang akan ditopang melalui tiga pilar yaitu ASEAN Political-Security Community, ASEAN Economic Community dan ASEAN Socio-Cultural Community merupakan agenda yang mau dicapai dalam pertemuan ASEAN ke 18 di Jakarta pada Mei 2011. Terintegrasinya negeri-negeri dikawasan ASEAN diharapkan dapat mendorong terciptanya stabilitas, kedamaian, kesejateraan dan terwujudnya komunitas yang saling peduli. Menanggapi perhelatan regional ini, Oki Firman Febrian, Direktur The Institute for National dan Democracy Studies (INDIES) menyatakan kesangsiannya.
“Visi ASEAN sebagai Integrated Community, yang dideklarasikan pada pertemuan ASEAN ke 9 tahun 2003 lalu ini tentu saja perlu disambut baik, namun ada hal-hal mendasar yang perlu ditegaskan terkait dengan isu kedaulatan dan legitimasi rakyat pada proses di ASEAN itu sendiri” tanggapnya (5/4) Read the rest of this entry »
Suhu Dingin mengancam Kesehatan Korban
Suhu dingin Pangalengan menjadi hambatan tersendiri yang mengancam kesehatan korban gempa bumi di kawasan tersebut. Berikut ini laporannya. Read the rest of this entry »
Humanitarian Aid Needed for Quake Victim
In Wednesday, September 2, 2009, at 14.55 Indonesia Times, strong quake by a major 7.3 richter hit West Java. At least 59 peoples were killed and morethan 39 people still missing. Humanitarian aid needed.
Read the rest of this entry »
You must be logged in to post a comment.